APLIKASI SISTEM PAKAR PENGOPERASIAN DAN TROUBLESHOOTING PADA MESIN HEIDELBERG GTO V 52
Abstract
Industri percetakan dengan nilai aset yang sangat tinggi dan biaya perawatan yang tidak sedikit membutuhkan tenaga ahli yang menguasai teknik cetak serta perawatan mesin yang memadai. Kurangnya pendidikan dan pelatihan di bidang percetakan, khususnya dalam teknik cetak grafika menjadi salah satu masalah bagi karyawan untuk mengoperasikan dan menyelesaikan permasalahan mesin cetak pada teknik cetak grafika.
Penelitian ini memberikan solusi sistem pembelajaran dengan menggunakan sistem pakar yang bertujuan untuk memecahkan masalah penggunaan mesin cetak offset Heidelberg bagi operator. Software yang dibangun dengan basis website menyajikan solusi yang tepat, akurat, efesien dan menunjukan langkah-langkah operasionalnya sehingga dapat mempermudah operator dan menghemat waktu perbaikan.
References
Antonius Bowo Wasono, “Teknik Grafika Dan Industri Grafika”, Jilid 3, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi.
Endro Santoso HS, “Teknik Cetak Tinggi dan Cetak Dalam”, Daftar Istilah Lampiran B, [b1-b30], Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013.
Endro Santoso HS, “Teknik Cetak Tinggi dan Cetak Dalam”, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013.
Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi.
Pusat Grafika Indonesia, “ Pengajaran Terprogramkan Cetak Offset”, jilid 1 s/d 6”. Jakarta, 1978.
Roger S. Pressman, Ph.D., “Software Engineering, A Practitioner’s Approach”, Edition 7th , Higher Education, 2010. [Online]. Tersedia di: https://ia800203.us.archive.org/24/items/SoftwareEngineering7thEDByRogerS.Pressman/Software-Engineering%207th%20ED%20by%20Roger%20S.%20Pressman.pdf (20 Juni 2017)
Sri Kusumadewi, “Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya)”, Graha Ilmu, 2003.
Tanggunjawab Penulis
- Penulis menyajikan artikel penelitian atau hasil pemikiran secara jelas, jujur, dan tanpa plagiarisme.
- Penulis harus menunjukkan rujukan dari pendapat dan karya orang lain yang dikutip.
- Penulis bertanggungjawab atas konfirmasi yang diajukan atas artikel yang telah ditulis.
- Penulis harus menulis artikel secara etis, jujur, dan bertanggungjawab, sesuai dengan peraturan penulisan ilmiah yang berlaku.
- Penulis tidak keberatan jika artikel mengalami penyuntingan tanpa mengubah substansi