Penggunaan Artificial Neural Network pada Sinyal Elektrokardiogram untuk Mendeteksi Penyakit Jantung Aritmia Supraventrikular
Abstract
Aritmia supraventrikular adalah salah satu jenis gangguan irama jantung yang bersumber dari nodus AV atau impuls listrik di atrium, dengan keadaan jantung yang berdetak lebih cepat dari normal. Aritmia supraventrikular masih dapat diobati dengan obat tertentu sehingga akan sangat membantu penderita bila penyakit tersebut terdeteksi lebih awal. Pemrosesan sinyal elektrokardiogram (EKG) terhadap penyakit Aritmia supraventrikular perlu dilakukan untuk mendeteksi lebih awal adanya permasalahan pada jantung khususnya penyakit aritmia supraventrikular. Artificial Neural Network (ANN) digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung Aritmia supraventrikular dan jantung normal karena kelebihannya dalam mengklasifikasi suatu data dengan tepat, proses yang singkat dan pengelolaan mandiri. Hasil akhir dalam penelitian ini didapatkan nilai tertinggi dalam keberhasilan mengklasifikasi berasal dari struktur algoritma Multi-Layer Perceptron. Nilai akurasi hasil pengujian tertinggi berasal dari metode pelatihan menggunakan Resilient Backpropagation yaitu sebesar 87,5%. Nilai specificity hasil pengujian tertinggi berasal dari metode pelatihan menggunakan Levenberg Marquard sebesar 83,3%. Nilai sensitivity hasil pengujian tertinggi berasal dari metode pelatihan menggunakan Resilient Backpropagation yaitu sebesar 100%.
References
Adnan, J., Daud, N. G. N., Ishak, M. T., Rizman, Z. I., & Rahman, M. I. A. (2018). Tansig activation function (of MLP network) for cardiac abnormality detection. AIP Conference Proceedings, 1930(February). https://doi.org/10.1063/1.5022900
Al-masri, E. (2018). An Artificial Neural Network Approach for the Detection of Abnormal Heart Rhythms. 19(2).
Chazar, C., & Septyanto, V. (2018). SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Informasi, X(1), 44–77. http://informasi.stmik-im.ac.id/sistem-pendukung-keputusan-memilih-jurusan-di-perguruan-tinggi-menggunakan-metode-analytical-hierarchy-process-ahp/
Chazar, C., & Widhiaputra, B. E. (2020). Machine Learning Diagnosis Kanker Payudara Menggunakan Algoritma Support Vector Machine. INFORMASI (Jurnal Informatika Dan Sistem Informasi), 12(1), 67–78.
Jollife, I. T., & Cadima, J. (2016). Principal component analysis: A review and recent developments. Philosophical Transactions of the Royal Society A: Mathematical, Physical and Engineering Sciences, 374(2065). https://doi.org/10.1098/rsta.2015.0202
Kania, M., Fereniec, M., & Maniewski, R. (2007). Wavelet denoising for multi-lead high resolution ECG signals. 6th International Conference on Measurement, MEASUREMENT 2007 - Proceedings, 7(4), 400–403.
Lassoued, H., & Ketata, R. (2018). Artificial Neural Network classifier for heartbeat arrhythmia detection. Proceedings of Engineering and Technology-PET, 22(March 2017), 67–72.
Marius-Constantin, P., Balas, V. E., Perescu-Popescu, L., & Mastorakis, N. (2009). Multilayer perceptron and neural networks. WSEAS Transactions on Circuits and Systems, 8(7), 579–588.
Physionet. (n.d.). PhysioNet. https://archive.physionet.org/cgi-bin/atm/ATM
Ranganathan, A. (2004). The Levenberg-Marquardt Algorithm 3 LM as a blend of Gradient descent and Gauss-Newton itera. Internet Httpexcelsior Cs Ucsb Educoursescs290ipdfL MA Pdf, 142(June), 1–5. http://twiki.cis.rit.edu/twiki/pub/Main/AdvancedDipTeamB/the-levenberg-marquardt-algorithm.pdf
World Health Organization [Online]. (2020). Jumlah kematian akibat penyakit jantung. 2020. https://www.who.int/health-topics/cardiovascular-diseases/
Copyright (c) 2021 INFORMASI (Jurnal Informatika dan Sistem Informasi)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Tanggunjawab Penulis
- Penulis menyajikan artikel penelitian atau hasil pemikiran secara jelas, jujur, dan tanpa plagiarisme.
- Penulis harus menunjukkan rujukan dari pendapat dan karya orang lain yang dikutip.
- Penulis bertanggungjawab atas konfirmasi yang diajukan atas artikel yang telah ditulis.
- Penulis harus menulis artikel secara etis, jujur, dan bertanggungjawab, sesuai dengan peraturan penulisan ilmiah yang berlaku.
- Penulis tidak keberatan jika artikel mengalami penyuntingan tanpa mengubah substansi